03.33 | Posted in
PROPOSAL
REHABILITASI GEDUNG SD MUHAMMADIYAH CIWAHANG DESA SUKAMANAH KEC. MALANGBONG KABUPATEN GARUT

PIMPINAN CABANG MUHAMMADIYAH MALANGBONG
MAJELIS PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, hanya dengan kehendak dan anugerah-Nya kami dapat menyusun proposal ini. Shalawat dan salam semoga selamanya dilimpahkan kepada Nabi Muhammad Saw., keluarga, para sahabat, tabi’in dan ummatnya yang taat pada sirah beliau sampai akhir jaman.
Tujuan Pendidikan Nasional yang tercantum dalam Pembukaan UUD RI 1945 dan UU Sistem Pendidikan Nasional No. 02 tahun 1989 adalah mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia seutuhnya, yaitu manusia Indonesia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti yang luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, sehat jasmani dan rohani, berkepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab kepada masyarakat dan Bangsa.
Tujuan pendidikan tersebut dapat terwujud bila lembaga pendidikan dapat mengotimalkan para peserta didiknya melalui berbagai kegiatan, baik dalam bentuk intra kurikuler, ko-kurikuler maupun ekstra kurikuler. Selain itu, faktor lain yang turut mendukung tujuan diatas juga adalah keberadaan sarana dan prasarananya, baik berupa bangunan gedung yang permanen, lingkungan yang bersih, nyaman dan rindang, maupun juga perlengkapan belajar lainnya. Sehingga diharapkan siswa didik merasa betah belajar dan memiliki kebanggan terhadap almamaternya dan mampu meningkatkan motivasi belajarnya.
Gedung SD Muhammadiyah Ciwahang, yang didirikan sekitar tahun 1970 , saat ini kondisinya sudah sangat mengkhawatirkan, hampir semua rangka atap dan dindingnya sudah banyak yang lapuk, sehingga bila tiba musim penghujan air tak dapat dicegah membasahi ruangan belajar. Terlebih lagi bahaya mengancam, bila atap roboh dan menimpa para siswa.
Tentunya dengan kondisi tersebut, gedung SD Muhammadiyah Ciwahang memerlukan rehabilitasi total dan sekaligus harus dilengkapi dengan sarana dan prasarana yang menunjang pembelajaran. Oleh karena itu proposal Rehabilitasi Gedung SD Muhammadiyah Ciwahang disusun dengan harapan berbagai pihak dapat terketuk hatinya untuk peduli, membantu dan mendukung, sehingga gedung sekolah kami dapat difungsikan sebagaimana mestinya untuk Proses Belajar Mengajar (PBM) yang menyenangkan.
Akhirnya, semoga Allah SWT selamanya memberikan Taufiq dan Hidayah-Nya kepada kita semua dan menamakan sikap keikhlasan dan ketabahan kepada kita dalam melaksanakan tugas dan kewajiban, khususnya dalam dunia kependidikan. Amin.
Wassalam,

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Keberhasilan pembangunan dewasa ini sangat tergantung kepada keberadaan Sumber Daya Manusia (SDM). SDM yang berkualitas merupakan faktor penunjang bagi kemajuan dan keberhasilan pembangunan suatu bangsa. Tanpa SDM yang berkualitas, mustahil bagi suatu bangsa dapat mencapai kemajuan dalam segala bidang kehidupan.

Ketersediaan SDM yang berkualitas tentunya merupakan tanggung jawab fundamental bagi suatu lembaga pendidikan. Hal tersebut bukanlah perkara yang mudah dan sederhana, tetapi persoalan yang memerlukan upaya yang serius dan sungguh-sungguh dalam menanganinya. Pendidikan yang fundamental berkaitan langsung dengan pembentukan kognitif, afektif dan psikomotor peserta didik secara komprehensif, yang harus mendapat perhatian serius bagi para pendidik, pimpinan lembaga pendidikan dan masyarakat umum sebagai pengguna jasa kependidikan (costumer).

Harapan inilah yang menjadi tujuan utama pendidikan sebagaimana tercantum pada pembukaan UUD’45 dan UU Sistem Pendidikan Nasional No. 2 tahun 1989.

Pendidikan sejatinya harus mampu menumbuhkan jiwa patriotik dan kesetiakawanan sosial yang tinggi pada peserta didik. Hal ini mengandung makna bahwa perlu dikembangkan iklim belajar mengajar yang kondusif dan dapat mengembangkan serta menumbuhkan rasa percaya diri tinggi. Selain itu juga, para pendidik harus mampu menciptakan suasana Pembelajaran yang Aktif, Inovatif, Kreatif dan Menyenangkan (PAIKEM).

Untuk meningkatkan kualitas pendidikan, khususnya di jenjang pendidikan dasar, perlu ditunjang oleh sarana dan prasarana yang memadai, gedung yang permanen , kokoh dan representatif, serta lingkungan belajar yang nyaman, bersih dan asri sehingga tumbuh rasa bangga dan percaya diri pada siswa dan mereka akan merasa betah selama berada di sekolah tersebut.

Mencermati harapan-harapan di atas dan melihat kondisi riil SD Muhammadiyah Ciwahang, yang sudah berkiprah selama 38 tahun dalam membina dan mendidik para siswa sebagai calon-calon pemimpin bangsa dimasa mendatang, kami merasakan tantangan yang sangat berat, sementara kondisi sarana dan prasarana yang ada sangat memprihatinkan. SD Muhammadiyah Ciwahang yang dibangun sekitar tahun 1970, berdiri diatas tanah wakaf milik Pimpinan cabang Muhammadiyah Malangbong dengan sertifikat status tanah milik adat Persil No. 72 S II Letter C No. 106, kini kondisinya nyaris berada diambang kerusakan yang fatal dan sangat memprihatinkan. Para siswa dan juga guru merasa cemas dan was-was bila berada di ruangan, baik di kelas maupun di kantor, karena ancaman bahaya yang membayangi fikiran mereka. Mereka was-was karena sewaktu-waktu gedung ini tidak mustahil akan roboh dan menimpa mereka. Terlebih lagi bila diterpa hujan, sudah pasti air akan membasahi seisi ruangan itu. Dan akhirnya Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) pun seringkali terganggu.

Kondidi bangunan seperti ini bukan berarti kurang mendapat perhatian, baik dari pihak sekolah maupun masyarakat, namun karena kemampuan yang sangat terbatas, kami hanya bisa berpangku tangan, sambil tetap berupaya untuk menjaga kelangsungan KBM dan senantiasa memiliki sikap optimisme yang besar, bahwa kelak akan ada pihak yang peduli dengan kondisi tersebut.

Padahal, jika melihat kiprah dan keberhasilan para siswa didik yang telah dan sedang menempuh pendidikan di SD Muhammadiyah Ciwahang, sudah memberikan prestasi yang pantas dibanggakan. Dalam beberapa perlombaan yang diikuti oleh siswa kami, baik bidang akademis maupun umum, telah menyumbang kejuaraan yang membanggakan. Apalagi para alumninya yang kini telah duduk di jenjang pendidikan yang lebih tinggi dan yang sudah berkiprah di masyarakat, pun banyak yang pantas dibanggakan. Hal ini merupakan wujud keberhasilan pendidikan di SD Muhammadiyah Ciwahang. Walapun dengan sarana dan prasarana yang sangat terbatas.

Oleh karena itulah, melalui proposal ini, kami bermaksud untuk merehabilitasi gedung SD Muhammadiyah Ciwahang, berikut melengkapi sarana dan prasarana penunjang pembelajaran, sehingga diharapkan SD Muhammadiyah Ciwahang tidak tertinggal terlalu jauh dari sekolah-sekolah setingkat lainnya dan mampu menyongsong tantangan kehidupan di masa depan yang lebih kompleks dan berat. Insya Allah.
B. Maksud dan Tujuan

1. Maksud
a. merehabilitas gedung SD Muhammadiyah Ciwahang, terutama yang hampir dan telah rusak,
b. memperluas gedung dengan memanfaat tanah wakaf kosong yang selama ini belum digunakan, dan
c. melengkapi sarana dan prasarana pembelajaran agar representatif, memadai dan menunjang proses belajar mengajar.

2. Tujuan
a. meningkatkan mutu pendidikan melalui optimalisasi dan efektivitas pembelajaran
b. Meningkatkan peran serta dan tanggung jawab masyarakat terhadap pendidikan
c. Merangsang animo masyarakat untuk tetap menyekolahkan anak-anaknya ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi.




















BAB II
VISI, MISI DAN STRATEGI SD MUHAMMADIYAH CIWAHANG

A. VISI
Visi SD Muhammadiyah Ciwahang :
“Berbudi Pekerti yang Luhur Berdasarkan Iman dan Taqwa”

B. MISI
Misi SD Muhammadiyah Ciwahang adalah :
Mewujudkan Insan :
1. Bertaqwa
2. Cerdas dalam ilmu pengetahuan
3. Terampil dalam pekerjaan
4. Berbudaya dan Mandiri

C. STRATEGI
1. Meningkatkan fungsi dan peran kepala sekolah sebagai administrator, manajer dan supervisor
2. Meningkatkan hubungan kerjasama dan berkoordinasi dengan sekolah-sekolah setingkat
3. Memantapkan koordinasi internal dan hubungan kerjasama yang harmonis dengan seluruh warga sekolah
4. Meniungkatkan hubungan kerjasama dengan keluarga pegawai sekolah
5. Meingkatkan hubungan kerjasama dengan lembaga organisasi Muhammadiyah
6. Menatapkan dan meningkatkan pelaksanaan 5K











BAB III
RENCANA PROGRAM DAN RENCANA ANGGARAN/PELAKSANAAN

A. Rencana Program

Bertitik tolak pada tujuan pendidikan Nasiona serta dengan memperhatikan kendala yang dihadapi untuk mencapai tujuan, kami berupaya untuk mengotimalkan program Rehabilitasi Gedung SD Muhammadiyah Ciwahang ini sehingga dapat mendukung terlaksananya kegiatan proses belajar mengajar bagi guru dan peserta didik.

Adapun rencana program yang akan dilaksanakan antara lain :
1. Merehabilitasi seluruh ruangan dalam gedung SD Muhammadiyah Ciwahang
2. Penggantian lantai tembok dengan keramik untuk semua ruangan kelas dan kantor
3. Penambahan meubelaer
4. Pemasangan paving blok lapang upacara dan halaman sekolah

B. Rencana Pelaksanaan

Untuk mencapai hasil yang optimal dan berkualitas diharapkan pelaksanaan pembangunan rehabilitasi tidak berorientasi mencari keuntungan finasial semata, tetapi harus mengarah pada kualitas hasil pekerjaan.
Oleh karena itu, sebagai langkah awal dibentuk Komite Rehabilitasi Gedung SD Muhammadiyah Ciwahang yang melibatkan semua unsur-unsurnya terkait, yang terdiri dari unsure organisasi Muhammadiyah (PCM Malangbong), pimpinan sekolah dan masyarakat , sehingga program ini dapat berjalan lancar, efektif dan efisien serta transparan (terbuka).

Adapun susunan anggota komite Rehabilitasi Gedung SD Muhammadiyah Ciwahang ini sebagai berikut :
NO. NAMA JABATAN UNSUR KET.
1. R. Widi Arrahman, S.Ag. Pelindung PC Muhammadiyah Mlb
2. Suhari Penanggung Jwb Kepala Sekolah
3. H. Zaenal Mutakin Ketua Panitia Komite Sekolah
4. Haedi, S.Ag. Wakil Ketua Guru SD Muhammadiyah
5. Ganjar Santika. SEI. Sekretaris Tokoh Pemuda
6. Aj. Aceng Hidayat Bendahara Tokoh Ulama
7. H. Maksum Wakil Bendahara PCM Malangbong
8. Ujang Hidayat, M.BA Anggota PCM Malangbong
9. Jaja Anggota Masyarakat
10. Jaka Anggota Masyarakat
11. Omi Anggota Masyarakat
11. Irwan Syarif Anggota PCM Malangbong
12. Emed Anggota Masyarakat
13. Wiharta Anggota Masyarakat
14. Ma’sum Anggota Masyarakat

C. Rincian Anggaran
NO. URAIAN PEKERJAAN JUMLAH BIAYA (Rp.)
I. Pekerjaan Persiapan
1. Pembongkaran Bangunan 2,250,000.00
2. Pembersihan area pekerjaan 1,850,000.00
3. Pengukuran dan pemasangan Bouwplank 2,315,250.00
SUB TOTAL I 6,415,250.00
II. Pekerjaan Galian dan Urugan
1. Galian tanah fondasi 638,650.00
2. Urugan tanah kembali 225,250.00
3. Urugan pasir bawah fondasi 1,437,500.00
4. Pembuangan tanah sisa galian 572,250.00
5. Pekerjaan anti rayap 2,950,000.00
SUB TOTAL II 5,823,650.00
III Pekerjaan Fondasi dan Beton
1. Pemasangan Anstamping 4,157,250.00
2. Pemasangan fondasi batu kali 1 : 3 15,203,125.00
3. Sloop beton 15/20 21,252,375.00
4. kolom beton 15/20 20,242,400.00
5. kolom beton 15/15 1,821,500.00
6. Ring Balk 15/20 17,132,350.00
7. Konsal beton 15/25 7,513,650.00
8. Balok intel partisi 15/30 3,500,300.00
SUB TOTAL III 90,822,950.00
IV Pekerjaan Lantai
1. Lantai keramik 30 x 30 km/wc 52,122,000.00
2. Lantai keramik 20/20 km/wc 1,403,150.00
3. Rabat beton ( 1 pc : 3 psr : 5 krl) 5,257,000.00
SUB TOTAL IV 58,782,150.00

V Pekerjaan Dinding
1. Pemasangan bata 36,292,150.00
2. Pemasangan keramik dinding km/wc 20 x 20 16,664,100.00
3. pelesteran dan acian 28,573,250.00
SUB TOTAL V 81,529,500.00
VI Pekerjaan Kusen Pintu dan Jendela
1. Kusen pintu type Pj 1 890,150.00
2. Kusen pintu type P1 1,641,350.00
3. Kusen pintu type P2 2,550,000.00
4. Kusen pintu type P3 911,050.00
5. Kusen pintu type P4 870,500.00
6. Kusen Partisi 590,000.00
7. Kusen jendela Type J1 10,315,050.00
8. Kusen jendela Type J2 16,624,200.00
9. Kusen Bouvenlich type BV1 1,081,100.00
10. Kusen Bouvenlich type BV2 972,500.00
11. Kusen jalkusi ampig 1,151,000.00
12. Daun pintu partisi double tripleks 1,692,000.00
13. Daun pintu panel 15,525,500.00
14. daun jendela 10,080,200.00
SUB TOTAL VI 64,894,600.00
VII Pekerjaan Kuda-Kuda Kayu dan Atap
1. Kuda-kuda kayu raksamala 8/12 412,250.00
2. Ikatan angin kayu raksamala 6/12 11,825,000.00
3. Gording kayu raksamala 8/12 1,280,250.00
4. balok nol kayu raksamala 8/12 11,815,000.00
5. balok jurae kayu raksamala 8/12 1,700,250.00
6. papan Ruiter 3/20 kayu kls 1 612,500.00
7. Rangka atap (kaso 5/7 dan reng 2/3) kayu kls 1,202,000.00
8. pasang genting palentong ples jatiwangi 23,941,200.00
9. pasang bubungan ex jatiwangi 25,836,000.00
10. listplank 3/20 kayu kls 1 2,350,150.00
11. pasang flashing seng seng bjls 28 5,944,000.00
12. talang miring seng bjls 28 588,200.00
SUB TOTAL VII 87,506,800.00
VIII Pekerjaan Plafond
1. rangka plafond 60x120 33,168,200.00
2. pasang penutup plafond triplek (internit) 22,897,150.00
3. list plafond kayu profil 5,687,050.00
SUB TOTAL VIII 61,752,400.00
IX Pekerjaan Instalasi Listrik
1. pasang instalasi titik lampu 5,148,000.00
2. pasang instalasi stop kontak +spaneng 565,150.00
3. pasang instalasi saklar+spaneng + inbow 1,030,000.00
4. pasang lampu TL 2x20 w philips +Arnateur 3,287,000.00
5. pasang lampu pijar 25 w phillips + arnateur 540,000.00
6. pasang stop kontak IKJ standar ( 1phase) 198,000.00
7. pasang saklar tunggal IKJ standar ( 1 phase) 180,000.00
8. pasang saklar ganda IKJ standar ( 1 phase) 225,000.00
9. pasang Fuse Box MCB 6A 42,650.00
SUB TOTAL IX 11,215,800.00
X Pekerjaan Alat Gantungan dan Kaca
1. pasang kunci pintu double slang 939,125.00
2. pasang kunci pintu km/wc 295,225.00
3. pasang engsel pintu 1,229,025.00
4. pasang engsel jendela kupu-kupu 1,881,900.00
5. pasang tarikan jendela pernekel 790,425.00
6. pasang hak angin jendela type kait 2,799,900.00
7. pasang slot tanam pada pintu double 270,000.00
8. pasang slot pintu biasa 258,800.00
9. pasang slot jendela 1,251,900.00
10. pasang kaca bening polos 5 mm 5,776,000.00
SUB TOTAL X 15,492,300.00
XI Pekerjaan Pengecatan
1. pengecatan dinding dan kolom 16,475,000.00
2. pengecatan plafond 12,272,250.00
3. pengecatan kusen pintu dan jendela 9,281,300.00
4. pengecatan lisplank 25/30 1,685,150.00
SUB TOTAL XI 39,713,700.00
XII Pekerjaan Sanitasi Dalam Bangunan
1. pasang pipa PVC 1/2 193,000.00
2. pasang bak piber dilapis pas bata 1/4 762,000.00
3. pasang kran bebek 1/2 271,500.00
4. pasang pipa PVC 3 type AW 184,250.00
5. pasang pipa PVC 4 type AW 243,750.00
6. pasang kloset jongkok standar 870,500.00
7. pasang floor drain standar 121,000.00
8. pasang saluran air hujan gravel + pas bata 9,490,000.00
9. pembuatan septiktank + rembesan 3,076,000.00
SUB TOTAL XII 15,212,000.00
XIII Pekerjaan Mebeuler
1. meja murid 120 unit 26,257,000.00
2. kursi murid 240 unit 35,058,000.00
3. meja kepala sekolah 743,000.00
4. meja guru 12 unit 7,152,400.00
5. kursi guru 12 unit 3,790,000.00
6. lemari buku 12 unit 14,173,000.00
7. papan tulis 7 unit 5,125,000.00
SUB TOTAL XIII 92,298,400.00
XIV Pekerjaan Lain-Lain
1. BP listrik 900 watt 1,635,000.00
2. Pengadaan air bersih + torn dan pompa 4,600,000.00
3. Tiang bendera 740,000.00
SUB TOTAL XIV 6,975,000.00
XV BOP Tim Pelaksana Rahabilitasi
1. Honor Tim Pelaksana Rehab (TPR) 12,500,000.00
2. Transpor 2,000,000.00
3. Operasional TPR 750,000.00
4. Biaya Pelaporan 2,207,700.00
SUB TOTAL XV 17,457,700.00
JUMLAH TOTAL ( I s.d. XV) 655,892,200.00

Terbilang : Enam ratus lima puluh lima juta delapan ratus sembilan puluh dua ribu dua ratis rupiah.
BAB IV
PROFIL / KEADAAN SEKOLAH



A. Data Sekolah

1. Nama sekolah : SD Muhammadiyah Ciwahang
2. NSS : 101021111065
3. Jenjang : Sekolah Dasar
4. Status : Swasta
5. Alamat : Kp. Ciwahang Desa Sukamanah Kec. Malangbong Kab. Garut Propinsi Jawa Barat

B. Kedaan Siswa

TAHUN 2005/2006 2006/2007 2007/2008 2008/2009
KELAS L P JML L P JML L P JML L P JML
I 14 18 32 19 24 43 26 23 49 27 21 48
II 20 21 41 15 16 31 17 21 38 26 23 49
III 16 22 38 19 22 41 14 14 28 16 21 37
IV 27 20 47 16 23 39 19 23 42 16 15 31
V 19 27 46 28 20 40 15 23 38 20 20 40
VI 15 21 36 18 14 42 28 21 49 13 22 35
Jumlah 111 129 240 114 130 244 119 125 244 118 127 245


C. Keadaan Guru


NO NAMA GURU NIP JABATAN IJASAH TAHUN MENGAJAR DI KELAS
1. Suhari 130564646 Kep. Sekolah DII/1997 -
2. Haedi 130769954 Guru Kelas/PAI DII/1992 V
3. Hj. Dedeh Hasanah 131157912 Guru Kelas DII/1998 I
4. N. Endah Surtiasih, S.PdI. 131237218 Guru Kelas/PAI S1/2004 III
5. Hj. E. Fatimah, S.Ag. 131544694 Guru Kelas/PAI S1/1997 II
6. Imas Suryati 132084753 Guru Kelas DII/2000 VI
7. Cucu Asmayawati Sukwan Guru Penjaskes DII/2007 I/VI
8. Yadi Mardiansyah, S.S. Sukwan Guru B. Inggris S1/2005 IV/VI
9. Neng Wiwin K. Sukwan Guru Kelas DII/2003 IV


D. Keadaan Sarana Prasarana (Buku)

KLS PEND. AGAMA PKn MATEMATIKA IPA IPS B. INDONESIA
I 2 1 49 3 2 49
II 2 1 30 4 2 30
III 2 2 28 4 2 28
IV 2 2 42 3 2 42
V 1 2 50 3 2 50
VI 2 2 39 6 3 39
JUMLAH 11 10 238 23 13 238























BAB V
PENUTUP

Demikian proposal rencana rehabilitasi Gedung SD Muhammadiyah Ciwahang Kec. Malangbong Kab. Garut ini disusun sebagai pedoman bagi komite (panitia) untuk melaksanakan tugasnya dan sebagai bahan pertimbangan bagi semua pihak yang berniat untuk berpartisipasi memberi dukungan, baik moril mapun materiil, demi terwujudnya rencana tersebut.

Dengan segala kerendahan hati kami sampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang akan turut membantu terlaksananya rencana ini.

Akhirnya hanya kepada Allah kita gantungkan segala harapan dan keinginan disertai dengan do’a semoga Dia senantiasa mengetuk hati hamba-hamba-Nya, terutama yang telah diberi rizki yang berlebih, untuk mengulurkan bantuannya bagi terlaksananya rehabilitasi gedung SD Muhammadiyah Ciwahang ini.
Malangbong, 1 Desember 2008


Kepala SD Muhammadiyah Ciwahang, Ketua Panitia/Ketua Komite,




S U H A R I H. ZAENAL MUTAKIN
NIP. 130564646
Mengetahui :

Ketua PCM Malangbong, Ketua Majelis Dikdasmen,




R. WIDI ARRAHMAN, S.Ag. Drs. MUKSIN
NBM. 784 507

Kepala UPTD Diknas Kec. Malangbong




H. ADE RUHYANA, S.Ag.
NIP. 130 617 759




FOTO-FOTO KEADAAN SD MUHAMMADIYAH CIWAHANG MALANGBONG KINI



Foto SD Muhammadiyah Ciwahang kini (tampak depan)



Foto bagian atap SD Muhammadiyah Ciwahang kini (tampak depan)



Foto bagian belakang SD SD Muhammadiyah Ciwahang kini



Foto bagian atap gedung yang sebagian besar sudah rusak
Category:
��
03.21 | Posted in

Syafaat R Selamet*

Guru sebutan yang sederhana. Terkesan sebagai orang yang mengajar. Umumnya guru dimakna pengajar di tingkatan sekolah dasar sampai sekolah menengah. Inilah penyempitan istilah guru masa kini. Tetapi di masa lalu, istilah guru bukan sekedar dalam makna seperti itu. Karena itu di masa tempo doeloe, perguruan itu bisa mencakup di level bawah (dasar) menengah hingga atas. Lembaga pendidikan di tingkat dasar dan menengah kemudian menjadi lebih populer dengan sebutan sekolah, untuk pendidikan ”umum”. Atau Madrasah untuk pendidikan terpadu (materi agama dan ”umum”). Justru istilah perguruan dipakai kemudian di tingkatan tinggi, sehingga disebut Perguruan Tinggi, bagi sekolah tinggi, institut ataupun universitas.

Sepertinya kita perlu menelaah lagi makna guru. Sayang, setelah dicari-cari istilah guru, tak ditemukan asal-usulnya. Apakah Melayu, Jawa, Sunda atau serapan dari Arab ataukah Sansekerta? Hanya ditemukan sumber lisan dari mulut kemulut alias bahasa rakyat. Guru, secara istilah kirata (dikira-kira tapi nyata) adalah orang yang pantas di gugu (ditaati) dan ditiru.

Meskipun sekedar kirata penulis justru tertarik merenungi istilah guru. Terasa ada kesederhanaan bahasa. Guru (orang yang pantas digugu dan ditiru) memiliki kedalaman makna filosofis. Menunjukan kepada karakter sang pendidik yang memiliki kekuatan keteladanan.

Menarik dicermati, sepertinya keteladanan adalah menjadi barangyang langka sekarang ini. Buktinya fenomena dunia pendidikan kini. Tak sedikit siswa yang tak berperilaku etis atau beradab pada gurunya. Etika pencari ilmu terhadap guru tergerus. Mungkin dinamika modernisasi memberikan dampak negatip tanpa terasa. Dimana relasi murid-guru menjadi bersifat formal. Tak lagi relasi pola asuh seperti orangtua terhadap anaknya dan sebaliknya. Maka kecerdasan yang terbangun pun hanya kecerdasan otak (IQ). Kecerdasan emosi (EQ) dan spiritual (SQ) terabaikan.

Namun tak fair jika melemparkan kesalahan bahwa anak didik tak ber-etika. Karena pengajar pun tak sedikit yang belum memberikan keteladanan pada siswanya. Padahal kesuksesan dunia pendidikan ditentukan banyak fihak. Salahsatunya pengajar (guru), siswa, relasi guru-siswa, kultur pendidikan dilingkungannya, orangtua mereka.

Jangan lupa di era modern yang canggih ini, produk teknologi telah menjadi sarana secara tak langsung bagi dampak negatip terhadap pemikiran dan perilaku anak. Meskipun secara tak langsung dan lembut menyelinap, tetapi justru karena tak langsung itulah menjadi ”ancaman” terselubung yang dampaknya besar bagaikan ”bom waktu” bagi orangtua dan pendidik.

Dengan demikian tampilnya sosok guru—figur pengajar yang layak digugu dan ditiru-- sangat urgen sekarang ini. Guru yang bukan hadir secara formal di sekolah atau lembaga pendidikan. Tetapi di dalam kehidupan di rumah pun, orangtuanya harus tampil menjadi guru—orangtua yang pantas digugu dan ditiru. Begitupun dalam pergaulan atau teman permainan anak-anak memerlukan sosok orang dewasa yang berkarakter guru—layak pula digugu dan ditiru. Ini semua bisa memperkuat jiwa dan pemikiran anak di tengah ”guru” liar produk kecanggihan teknologi; yakni mungkin tayangan-tayangan cerita di siaran televisi ataupun yang ditemukan di cyber-media (internet).

Model guru di negeri kita sepertinya patut kita bercermin kembali pada Ki Hajar Dewantara yang menggagas Taman Siswa. Dimana pola pendidikan yang diterapkannya menjadikan lembaga pendidikan itu sebagai tempat yang menyenangkan bagi siswa. Dimana siswa didik bisa belajar tanpa sekat bangunan dan berjiwa kreatif.

Model lainnya adalah KH Ahmad Dahlan. Sosok perintis pendidikan terpadu, antara nilai-nilai etika (keislaman) dengan kemajuan modern. Pendidikan yang mensinergikan kekuatan spiritual, intelektual dan jiwa (emosional). Pendidikannya untuk melahirkan kader yang berbudi pekerti, cerdas dan humanis. KH Ahmad Dahlan mendidik dengan karakter keteladanan. Beliau berbicara dengan hati dan amal. Ketika mengajarkan penyantunan sosial, beliau langsung praktekkan dengan mengasuh anak-anak yatim dan faqir miskin. Itu salahsatu kunci keberhasilan KH Ahmad Dahlan sehingga gerakannya diikuti dan orang banyak yang bersimpati. Karena beliau adalah guru—sosok yang pantas digugu dan ditiru.

Bagaimana dengan kita sekarang ini? Sudahkah kita bercermin, lalu bertanya sendiri: apa yang sudah bisa kita perbuat untuk kemajuan pendidikan dan masa depan umat dan bangsa ini? Sudahkah kita menjadi guru, entah itu secara formal atau kultural? Wallahu’alam.

*penulis pemerhati dan pecinta buku

Category:
��
03.18 | Posted in

Oleh:

Syafaat Rahmat Selamet*

Suatu hari bocah bernama Thomas pulang dari sekolah dengan menangis. Karena hari itu konon ia disuruh pulang dan tidak bolehkembali lagi ke sekolah. Bukan karena dia nakal. Tetapi dia dianggap idiot (bodoh) dan tidak boleh mengikuti pelajaran lagi selamanya. Hati siapa yang tak runtuh bila menghadapi kondisi anaknya demikian. Sang ibu dengan sabar dan penuh kasih sayang membelai anaknya,” Jangan menangis nak, kamu akan tetap belajar bersama ibu. Di sini.” Setelah kejadian itu dengan sabar si ibu membimbing Thomas di rumahnya. Kelak siapa mengira, si anak “idiot” ini justru yang setelah melampaui kegagalan demi kegagalan dia berhasil menemukan lampu pijar. Dialah Thomas Alpa Edison. Yang kini kita bisa menikmati terang lampu karena maha karya penemuannya. Begitulah kasih seorang ibu.

Kasih ibu kepada beta tak terhingga sepanjang masa

Kau hanya memberi tak harap kembali

Bagai sang surya menyinari dunia

Demikian salahsatu potongan syair lagu yang suka kami dendangkan ketika di kelas. Itu tempo dulu. Ketika kami kecil dan berada di sekolah tingkat dasar. Saat itu kami tidak mengerti apa makna syair tersebut.

Sepertinya penulis lirik lagu ini sangat tersentuh jiwanya oleh fungsi ibu dalam kehidupannya. Sampai kini penulis tak tahu siapa penulis dan judul syair tersebut. Dan tak mau mempermasalahkannya. Penulis hanya tersentuh jiwa oleh isi lirik lagu ini. Terlebih mengingat ibu yang meskipun usianya lebih senja, kasihnya abadi. Seperti sang surya menyinari dunia.

Sang surya—alias matahari—setiap hari memberikan energi cahayanya menerangi alam buana. Konsisten terus terbit dari timur dan tenggelam di barat. Karena energi cahayanya air menguap ke langit membentuk gumpalan awan. Kemudian menggelayut membentuk titik-titik air jadilah hujan menyuburkan bumi dan tanamanpun tumbuh.

Laksana air sebagai sumber kehidupan. Sang surya adalah sumber energi kehidupan. Menarik direnungi. Tanpa memilah dan memilih siapa obyek yang diteranginya matahari memberikan sinarnya terus sepanjang setiap hari. Sepanjang masa di dunia. Siapa yang tak butuh pancaran sinar matahari? Dalam siklus kehidupan, matarantai kehidupan membutuhkan energi. Matahari adalah sumber energi yang dahsyat. Energinya diserap oleh dedaunan hijau (baca: klorofil) dalam proses fotosintesis. Keluarlah sarinya berubah buah-buahan (makanan) yang terkandung energi di dalamnya. Dimana ketika makanan dikonsumsi oleh hewan dan manusia maka terseraplah energinya. Bisa direnungkan bila dunia ini tak disinari sang surya. Bagaimana jadinya?

Ibu adalah laksana sang surya. Setiap saat sepanjang masa memberikan pancaran kasih sayangnya. Tanpa memperdulikan anak sulung atau anak bungsu. Tanpa memilah anaknya masih kecil atau sudah besar. Tanpa memilah dan memilih bahkan meski anaknya pun sudah beranak-cucu lagi. Inilah energi cinta tiada taranya di dunia. Energi paling dahsyat di muka bumi.

Sejak terbentuk janin berusia 40 hari dalam kandungan rahimnya, ibu bergembira. Meski perutnya jadi gendut. Dan terasa beban berat. Tak ada rasa malu. Tak menggerutu. Ketika melahirkan rasa sakitnya seolah hilang. Tergantikan rasa bahagia. Melahirkan anak adalah kebahagiaan tiada tara, bukti kesempurnaan seorang perempuan. Kenapa bisa demikian? Karena dalam dirinya ada energi dahsyat. Cinta dan kasih sayang yang tulus.

Luar biasa. Karena energi cinta yang dahsyat pula, begitu melahirkan, ibu segera memberikan ASI. Meskipun terasa sakit saat awal menyusuinya. ibu mengemong kita. Melatih makan dan minum, cara berjalan dan bertutur lisan. Mengajari nama benda yang diindra. Menjadi guru pertama kehidupan. Ibu pula yang mengajari makna kehidupan. Ibu mengirim kita menempuh pendidikan. Mengirim anaknya ke pondok pesantren. Ada pula yang mengirimnya ke sekolah. Kehidupan ibu disibukan mengurus (mendidik) anaknya. Setelah dewasa ibu baru melepaskan anaknya untuk menempuh hidup baru (baca: menikahkannya).

Tanpa ibu entah jadi apa diri kita. Mungkin tak akan sukses memperoleh gelar sarjana tanpa dukungan energi cintanya. Seseorang tak akan sukses menempuh kedudukan terhormat tanpa adanya energi cinta ibu. Jika kita telusuri orang-orang sukses, pasti dibaliknya ada energi pendorongnya. Dan energi terkuat adalah pancaran energi cinta dari ”sinar surya” ibu.

Nah, sekarang ini sudah sejauhmana rasa rumasa (terimakasih) kita kepada ibu? Sudahkah kita sebagai anak manusia laksana bumi yang kering karena menerima pancaran surya merubah air menjadi hujan, sehingga diri kita jadi subur dan menumbuhkan tanaman yang ranum dengan buah-buahan yang bermanfaat bagi kehidupan.

* Angkatan Muda Muhammadiyah Jawa Barat, Pencinta buku dan pemerhati kehidupan.

Category:
��
21.14 | Posted in
(Laporan Liputan Pendidikan dari “Acara Dialog Publik Pendidikan, dengan Tema: Meningkatkan Mutu Pendidikan untuk Membangun Umat dan Bangsa yang Berperadaban”)

Bertempat di Gedung Muhammadiyah Al-Manar Kota Tasikmalaya, Jl. K.H. Zainal Mustofa No. 278, pada Hari Sabtu tanggal 8 Nopember 2008, pukul 09 – 12.00 WIB, Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah Tasikmalaya menyelenggarakan acara Launching Kajian Keilmuan dan Kebijakan Publik, diawali oleh kajian yang berkaitan dengan pendidikan, yaitu berupa DIALOG PUBLIK PENDIDIKAN, MENGAMBIL TEMA: “MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN UNTUK MEMBANGUN UMAT DAN BANGSA YANG BERPERADABAN”. Acara yang di-launching-kan oleh Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Tasikmalaya, Iip Samsul Arif, MN itu dihadiri oleh 250 peserta, yang sebagian besar adalah Angkatan Muda Muhammadiyah, Guru-Guru, Kepala Sekolah, dan Utusan Mahasiswa STAI Muhammadiyah dan Stikes Muhammadiyah Tasikmalaya. Setelah dilaunchingkan, kegiatan dilanjutkan dengan Dialog Publik Pendidikan. Narasumber pada dialog tersebut adalah:
1. Dr. Amirsyah, T (Staf Ahli DPR RI).
2. Drs. H. Endang Suherman, M.Pd. (Plt. Kepala Dinas Pendidikan Kota Tasikmalaya).
3. Drs. H. T. Supriady (Ketua Majelis Dikdasmen Muhammadiyah Tasikmalaya).

Dr. Amirsyah, T. menyajikan presentasinya berjudul Kebijakan Meningkatkan Mutu Pendidikan: Membangun Umat dan Bangsa yang Berperadaban. Sedangkan Plt. Kepala Dinas Pendidikan Kota Tasikmalaya, Drs. H. Endang Suherman, M.Pd. mempresentasikan makalahnya dengan judul: Mutu Pendidikan untuk Membangun Umat dan Bangsa yang Beradab. Adapun Ketua Majelis Dikdasmen Muhammadiyah Tasikmalaya, Drs. H. T. Supriady menguraikan tentang Peningkatan Mutu Pendidikan di Lembaga Pendidikan Muhammadiyah.

Dalam pandangan Dr. Amirsyah, T, kebijakan untuk meningkatkan mutu pendidikan nasional merupakan suatu keniscayaan dalam upaya menghindari kesenjangan mutu pendidikan di berbagai daerah. Kebijakan itu oleh pemerintah belum sepenuhnya dapat diimplementasikan guna mewujudkan umat dan bangsa yang yang beradab. Sebagai contoh adalah kebijakan anggaran pendidikan 20% yang belum dipenuhi dalam APBN. Akibatnya muncul contoh kasus sejumlah sarana pendidikan yang roboh karena pembangunannya tidak mempunyai kontrol terhadap mutu bangunan (quality control). Kasus terakhir adalah di SD Pasundan Kota Bandung baru sekitar 6 bulan dibangun telah roboh dan menimpa siswa. Sungguh memperihatinkan.

Saat ini, kata lulusan S-3 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ini, mutu pendidikan di Indonesia masih rendah. Selama 3 dasawarsa kebijakan pemerintah untuk meningkatkan mutu pendidikan masih setengah hati. Dua faktor penyebab rendahnya mutu pendidikan yang dominan adalah faktor lemahnya Sumber Daya Manusia (SDM) dan rendahnya alokasi dana, termasuk penggunaan dana yang tidak tepat sasaran atau penyalahgunaan dana. Untuk itu ke depan kebijakan yang mendesak ialah meningkatkan mutu pendidikan dengan cara memenuhi amanat konstitusi, biaya pendidikan 20% sejalan dengan peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM).

Menyoroti tentang ketidakjelasan arah 20% anggaran pendidikan, menurut Doktor kelahiran Asahan SUMUT yang saat ini juga menjabat sebagai Sekretaris MUI Pusat ini, perlu solusi atas sistem anggaran yang bisa dijadikan alasan kuat mengapa anggaran 20% harus segera direalisasi. Untuk itu ada beberapa hal yang perlu dikaji bersama, antara lain:
1. Masalah alokasi pembiayaan (unit cost) bagi operasional unit-unit pendidikan, termasuk rehabilitasi infrastruktur pendidikan yang rusak.
2. Penguatan kapasitas. Sekolah diberi otonomi, termasuk otonomi dalam pengelolaan dana, khususnya yang terkait dengan operasionalisasi sekolah. Peranan tradisional birokrasi pendidikan yang ikut serta mengelola dan mendistribusikan dana bagi sekolah harus ditinggalkan. Tujuannya untuk menghindari alih fungsi birokrasi pendidikan di setiap daerah sebagai pemburu rente. Dinas-dinas pendidikan lebih difungsikan untuk mengawasi penggunaan dana dan mendorong peningkatan kualitas kegiatan belajar mengajar.
3. Revisi peraturan. Undang-Undang Dasar 1945 hasil amandemen yang mengharuskan pemerintah mengalokasikan dana 20% bagi pendidikan harus dikawal dengan merevisi peraturan yang masih memberikan celah pungutan di masyarakat. Misalnya Surat Keputusan Mendiknas No. 044/U/2002 tentang Komite Sekolah dan Peraturan Daerah (Perda) yang mengadopsinya. Revisi ini penting dilakukan mengingat banyak penyimpangan yang berkaitan dengan eksploitasi dana masyarakat akibat berlindung di balik pasal-pasal peratutan tentang komite sekolah tersebut. Jika revisi ini tidak dilakukan, kita tidak akan tahu seberapa efektif anggaran pendidikan kita. Sederhananya, sebesar apapun anggaran pendidikan, selama komite sekolah diberi ruang untuk mengambil dana, masyarakat tetap akan terbebani.
4. Perluasan partisipasi. Bukan hanya komite sekolah tapi masyarakat secara keseluruhan sebagai konsumen pendidikan memiliki hak ikut serta secara langsung melakukan pengawasan.

Sementara itu, Plt. Kepala Dinas Pendidikan Kota Tasikmalaya, Drs. H. Endang Suherman, M.Pd., menyatakan bahwa pemerintah telah melakukan berbagai usaha dalam meningkatkan mutu pendidikan ini, sebagai contoh: di Diknas Pusat ada Dirjen Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan, di tingkat daerah ada Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan, mengadakan pelatihan-pelatihan, workshop, seminar, perbaikan infrastruktur, program-program rehabilitasi sekolah melalui Dana Alokasi Khusus (DAK), dan lain-lain.

Dalam pandangan Pak Endang, suatu lembaga pendidikan dapat tetap eksis jika lembaga tersebut bermutu, sebab core persaingan antara organisasi, lembaga, individu, bahkan Negara, adalah mutu. Jadi tidak heran jika dihadapkan pada dua pilihan antara mutu atau mati. Di sebuh sekolah, minimal ada lima (5) faktor yang mempengaruhi mutu pendidikan, yaitu:
1. Kepala Sekolah
2. Penetapan dan pengembangan standar.
3. Penciptaan suasana belajar yang baik dan menyenangkan.
4. Guru dalam mutu proses.
5. Pengendalian, penilaian, dan koreksi.

Jaminan kualitas program dan layanan pendidikan di suatu sekolah dapat diukur melalui: standar, kompetensi, dan pengendalian. Pengendalian mutu pendidikan dilakukan dengan menggunakan manajemen kualitas secara total (Total Quality Management/TQM), yang komponen dasar pengendaliannya adalah: input, transformasi/proses, output, dan nilai bagi stakeholders.

Akhirnya, ketiga narasumber sepakat bahwa kerjasama yang baik dan saling mendukung diantara pemerintah, masyarakat, dan orangtualah yang akan menghasilkan kualitas pendidikan yang baik sesuai dengan kebutuhan.
Category:
��
04.46 | Posted in
Ass.
Kutipan artikel dalam Majalah Sabili No. 12 tahunXVI 1 Januari 2009 tentang "Bermain Mata dengan Israel?", kader Muhammadiyah disebut-sebut mewakili lembaga ini bekerjasama dengan organisasi kesehatan Israel. Ada apa dengan Muhammadiyah? Ada foto-foto, mobil-mobil ambulance hasil kerjasama berlogo israel dan Muhammadiyah.

(SMS tanpa editing dari seorang peserta pelatihan media konvergensi, Cucu Hambali 081844xxxx). diterima Kamis, 1 Januari 2009 pukul 17.52:09)
Category:
��
04.37 | Posted in
Asw.

Saya harap pelatihan media dapat bertahap dan continue biar peserta dapat lebih faham. Sayang materi IT kemarin nggak ada, pada kecewa lho..! Gimana klo next, khusus tentang IT tempatnya di SD Muhammadiyah Antapani yang sarana dan fasilitasnya menunjang? Insya Allah input dan output lebih berkualitas dan berkesanTOP BGT....!

(SMS dari no 08565973xxxx diterima hari Kamis, 1 Januari 2009 pukul 15.35:58.
Category:
��